Abstract:
Pendahuluan : Pneumonia merupakan peradangan pada paru-paru yang sebagian
besar disebabkan oleh infeksi bakteri. Salah satu bakteri penyebab pneumonia
yang paling sering adalah Staphylococcus aureus. Antibiotik merupakan terapi
utama untuk mengatasi pneumonia infeksi bakteri. Pemberian antibiotik
diharapkan mampu mengatasi infeksi bakteri dan mencapai jaringan tempat
bakteri patogen tumbuh. Tujuan penelitian kajian kejadian pneumonia oleh karena
Staphylococcus aureus dan gambaran reaksi antibiotika pada pasien di RSUD Dr.
Pirngadi. Metode : jenis penelitian deskriptif yang dilakukan dengan pendekatan
potong lintang (cross sectional) dengan melihat data sekunder pasien pneumonia
di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan Populasi penelitian adalah rekam medis pasien
pneumonia di Rumah Sakit Kota Medan pada tahun 2021. Pengambilan sampel
dengan menggunakan metode non probability sampling dengan melihat data
rekam medis pasien pneumonia yang terdapat di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan
yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil : Karakteristik demografi pneumonia
berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan, penyakit komorbid, dan riwayat
penggunaan obat pada pasien di RSUD Dr. Pirngadi tahun 2021 menunjukkan
mayoritas pasien berusia 46-65 tahun, dengan sebagian besar dari mereka bekerja
sebagai pegawai swasta atau ibu rumah tangga. Penyakit komorbid seperti
hipertensi, stroke, dan diabetes melitus juga umum ditemui pada pasien-pasien ini.
Pola resistensi antibiotika pada penderita pneumonia oleh karena Staphylococcus
aureus di RSUD Dr. Pirngadi tahun 2021 menunjukkan tingkat resistensi yang
signifikan terhadap amoxicillin dan gentamycin, sementara masih sensitif
terhadap ampicillin dan meropenem. Kesimpulan : Sensitivitas antibiotik
terhadap bakteri Staphylococcus aureus di RSUD Dr. Pirngadi tahun 2021
bervariasi, dengan amikacin menunjukkan sensitivitas sebesar 66.7%, sementara
ampicillin, cefotaxime, dan meropenem menunjukkan sensitivitas penuh (100%)