Abstract:
Indonesia terletak pada iklim khatulistiwa, sehingga Indonesia mempunyai
sumber energi surya yang berlimpah dengan intensitas radiasi matahari rata-rata
sekitar 4,8 kWh/m2 perhari diseluruh wilayah. Sel surya adalah suatu pembangkit
energi listrik baru terbarukan yang semakin populer bagi masyarakat karena sumber
energi yang tidak terbatas dan ramah lingkungan. Sumber energi yang hanya
memanfaatkan sinar matahari dan bisa dirubah menjadi energi listrik. Namun untuk
membangun sistem pembangkit listrik Sel Surya pada daerah Gumit Kabupaten
Langkat dapat diperhatikan terlebih dahulu yaitu Suhu, Kelembapan Udara dan juga
intensitas cahaya agar Sel Surya dapat bekerja maksimal dan energi yang di
hasilkan cukup baik. Maka tujuan dari Penelitian ini adalah untuk menganalisis
hubungan antara Suhu, Kelembapan udara dan juga intensitas cahaya yang ada pada
pembangkit energi listrik tenaga sel surya yang ada pada daerah Gumit Kabupaten
Langkat. Dengan dilakukannya pengujian dalam waktu 7 hari dengan melakukan
percobaan waktu dari jam 08.00 wib sampai dengan 16.00 wib maka didapatkan
dari hasil pengujian diperoleh data rata-rata suhu tertinggi pada temperatur 30 °C,
dan kelembaban udara tertinggi sebesar 80 % , sedangkan intensitas cahaya
matahari tertinggi sebesar 124.813 lux.