dc.description.abstract |
Perkembangan dunia konstuksi di indonesia saat ini sangat berpengaruh pada
bertambahnya penggunaan beton. Semakin meningkatnya perkembangan dunia
kontruksi maka kebutuhan akan bahan material semakin besar pula. Dalam
perkembangan teknologi beton, dilakukan cara untuk memperbaiki sifat-sifat yang
kurang baik pada beton, antara lain dengan menambahkan serat ke dalam adukan
beton. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan nilai kuat
tarik belah beton dan kuat tekan beton. Penggunaan sabut kelapa dalam penelitian
ini terdiri dari 3 variasi yaitu 0,3% SK, 0,5% SK, dan 1,0% SK dimana 1% variasi
ASP digunakan pada setiap variasi. Hasil penelitian ini menunjukkan data
perbandingan beton normal dan beton dengan bahan tambah diperoleh kuat tarik
pada variasi 0,3% dengan persentase nilai 6,71%, variasi 0,5% dengan persentase
nilai penurunan 11,85%, dan variasi 1% dengan persentase nilai penurunan
57,8%. Berdasarkan dari hasil pengujian yang telah dilakukan didapat nilai kuat
tarik beton berserat dengan variasi 0,3%, 0,5%, dan 1% yang diuji pada umur 28
hari berturut-turut adalah 2,848 Mpa, 2,691 Mpa, dan 1,286 Mpa, sehingga nilai
kuat tarik optimum pada beton terdapat pada variasi 0,3% dengan nilai 2,848
Mpa. Dari hasil tersebut dalam disimpulkan semakin banyaknya penggunaan
bahan tambah mengakibatkan penggunaan semen semakin sedikit, sehingga
workabilitas campuran menjadi kurang baik yang menyebabkan nilai kuat tarik
beton menurun. |
en_US |