MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN KOMITMEN ORGANISASI STUDI DI SMP NUR ADIA TANJUNG SELAMAT DELI SERDANG

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui manajemen kepala sekolah dalam mengembangkan komitmen organisasi. Penelitian dilaksanakan di SMP Nur Adia Tanjung Selamat Deli Serdang, dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan tehnik analisis data dengan menggunakan reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian adalah SMP Nur Adia Tanjung Selamat telah melaksanakan dengan cukup baik kebijakan-kebijakan untuk mengembangkan komitmen organisasi melalui pengajaran guru serta berusaha meningkatkan program tersebut agar dapat lebih mudah diterapkan oleh guru dan siswa melibatkan seluruh stake holder sekolah. Perumusan Kebijakan Kepala sekolah SMP Nur Adia Tanjung Selamat dilakukan dengan: 1) Proses perencanaan melalui identifikasi kebutuhan sumber-sumber pikiran kebijakan seperti adanya gagasan baru yang berasal dari hasil Musyawarah, diskusi dan forum rapat, 2) Melakukan implementasi kebijakan, serta 3) Melakukan evaluasi kebijakan.Pengaturan komitemen guru melalui SMP Nur Adia Tanjung Selamat dilakukan kepala sekolah dengan membentuk tim manajemen sekolah. Tugas bagian manajemen kepemimpinan yaitu merumuskan tupoksi dari setiap kelompok dalam struktur organisasi sekolah dengan cara membagi tugas sesuai dengan struktur organisasi sekolah yang ada. Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Komitmen Organisasi menyediakan sarana prasarana, seperti layanan bentuk kerja sama dengan semua pihak pendidikan, yakni UNIMED, UINSU dan Politeknik untuk membantu guru dalam membuat RPP, pembelajaran e-lerning dan melakukan motivasi serta inovasi dalam pembelajaran. Pengevaluasian kepala sekolah SMP Nur Adia Tanjung Selamat dilakukan melalui dua tahapan yaitu: 1) Pengevaluasian secara langsung dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan seperti memantau dari depan sekolah dan melakukan kunjungan ke kelas-kelas. 2) Pengevaluasian secara tidak langsung dilakukan dengan cara bertanya dan meminta laporan wakil kepala sekolah, guru BK, guru piket dan wali kelas serta melibatkan pengawasan kepada pihak lain seperti pengawas akademik, komite sekolah dan orang tua siswa.