Abstract:
Desa Marbau Selatan masih melakukan beberapa aktivitas secara manual,
terutama dalam proses penyeleksian calon penerima Bantuan Langsung Tunai
(BLT). Meskipun BLT merupakan program bantuan bersyarat dari pemerintah
untuk mengompensasi kenaikan harga BBM, namun penyeleksian calon penerima
masih dilakukan secara manual. Hal ini dianggap kurang efektif karena banyaknya
data yang harus disaring secara manual, sehingga Kantor Kepala Desa mengalami
kesulitan dalam menyeleksi bantuan tersebut. Sebagai solusi, penelitian mencoba
merancang sebuah sistem yang diharapkan dapat membantu menyelesaikan
kendala tersebut dengan memasukkan kriteria data warga yang berhak
mendapatkan BLT dan menggunakan sistem pendukung keputusan untuk
memudahkan pengecekan data calon penerima secara otomatis setiap periode
penyaluran, dengan harapan dapat mengurangi kesalahan dalam proses pemilihan
calon penerima BLT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode ROC dan
WASPAS efektif dalam sistem pendukung keputusan untuk mendapatkan bobot
dan nilai akhir dari setiap alternatif. Kriteria seleksi termasuk kehilangan mata
pencaharian, anggota keluarga yang rentan sakit atau difabel, tidak menerima
bantuan sosial program Keluarga Harapan, serta memiliki anggota rumah tangga
yang lanjut usia atau penyandang disabilitas. Dalam konteks seleksi penerima
BLT di Desa Marbau Selatan, alternatif A19 dengan kepala keluarga Lukman
Tanjung diutamakan karena memiliki nilai tertinggi, yakni 2,977.