dc.description.abstract |
Informasi yang disampaikan melalui media sosial, tidak ubahnya dengan
informasi yang disampaikan melalui media-media lainnya, dimana terdapat sisi
positif dan sisi negatif dalam memahami sebuah informasi yang diperoleh. Guna
menghindari penyebaran informasi hoax oleh anak, maka dibutuhkan kehadiran
orang tua dalam memberikan pemahaman, pengawasan dan pendampingan bagi
anak dalam menggunakan media sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana komunikasi preventif orang tua melalui literasi media
kepada anak dalam upaya pencegahan penyebaran informasi hoax. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pengumpulan data
dilakukan melalui wawancara. Hasil wawancara selanjutnya dianalisis dengan
cara mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian
menemukan bahwa Keterbatasan waktu untuk dapat berbicara langsung saat ini
bukanlah merupakan sebuah kendala bagi orang tua untuk tetap dapat
berkomunikasi dengan anak-anaknya. Keberadaan gawai (handphone) menjadi
salah satu media yang bisa digunakan orang tua untuk tetap berkomunikasi
dengan para anaknya. Orang tua memiliki tanggung jawab dalam menguasai
teknologi digital, sehingga hal tersebut dapat diterapkan dalam pengawasan
penggunaan handphone oleh anak agar tidak mengkonsumsi aplikasi-aplikasi
yang bernilai negatif. Orang tua juga bertanggung jawab dalam memberikan
pemahaman kepada anaknya, sehingga anak setiap menerima informasi, dapat
melakukan proses memilih dan memilah, apakah informasi tersebut benar atau
hanya sekedar informasi yang salah (hoax). |
en_US |