Abstract:
Penelitian ini membandingkan efektivitas Metode Certainty Factor dan
Metode Forward Chaining dalam mendiagnosa kelayakan air minum untuk
konsumsi manusia. Kualitas air minum sangat penting untuk kesehatan masyarakat,
oleh karena itu, penilaian yang akurat diperlukan. Certainty Factor menggunakan
teori probabilitas, sementara Forward Chaining adalah suatu proses penalaran yang
dimulai dari fakta-fakta yang tersedia untuk mencapai kesimpulan. Data tentang
kualitas air, termasuk kandungan pH dan Total Dissolve Solid, dikumpulkan dari
Perumda IPAM Tirtanadi martubung dan berbagai sumber. Kedua metode
diterapkan pada data tersebut untuk mengevaluasi kelayakan air minum.
Selanjutnya, hasil diagnostik dari masing-masing pendekatan dibandingkan untuk
melihat mana yang lebih baik dalam memprediksi apakah air minum cocok.
Penelitian ini memiliki peran penting dalam pengembangan sistem pemantauan
kualitas air minum yang lebih canggih, serta dalam meningkatkan pemahaman
tentang keunggulan dan kelemahan masing-masing metode dalam mendukung
pengambilan keputusan terkait kelayakan air minum.