dc.description.abstract |
Mengetahui pola manajemen kepala sekolah dalam pendidikan inklusi di SMA
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil. dengan menggunakan metode
penelitian kualitataif dan tekhnik pengumpulan data melalui observasi,
wawancara dan dokumentasi. Hasil menunjukkaan Perencanaan yaitu, terlebih
dahulu menetapkan tujuan, menyusun struktur, merumuskan keadaan, mengelola
SDM, dan pengembangan metode pembelajaran. Penerimaan peserta didik
berdasarkan tingkat berkebutuhan khusus kategori rendah dan sedang. Dengan
membawa surat rekomendasi dari psikolog dan rekomendasi dari SLB.Unsur
pengorganisasian yaitu, Pembagian tugas yang harus dilakukan oleh kepala
sekolah SMA Muhammadiyah setiap peserta untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan merupakan inti dari pendidikan inklusif. Dijelaskan bahwa organisasi
tersebut meliputi (1) mengklasifikasikan kepada guru sesuai dengan kebutuhan
peserta didik ke dalam kategori yang berbeda berdasarkan peraturan ABK, dan
(2) meningkatkan kompetensi guru melalui pendidikan dan pelatihan sesuai
dengan persyaratan keahlian pendidik.Unsur pelaksanaan yaitu, Dalam
melaksanakan pendidikan inklusif tentu kurikulum juga mempengaruhi proses
pembelajaran. Disini kurikulum yang dipakai adalah K13 yang dimodifikasi untuk
peserta didik berkebutuhan khusus. Serta guru akan membuat RPP yang
disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik yang berkebutuhan khusus. Selain
kurikulum dan RPP interaksi antara guru dan peserta didik, peserta didik reguler
dan peserta didik berkebutuhan khusus juga perlu diperhatikan. Guru memberikan
interaksi yang intens terhadap anak berkebutuhan khusus. Evaluasi yaitu, Evaluasi
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana anak berkebutuhan khusus mampu
bersekolah di sekolah reguler. Dari penelitian yang telah dilakukan dapat dilihat
bahwa setiap siswa berkebutuhan khusus akan dilakukan evaluasi berupa metode
kognitif, affektif, psikomotor yang disesuaikan dengan anak bekebutuhan khusus. |
en_US |