Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bentuk responsivitas gender pada
budaya Batak Angkola terhadap kebutuhan kaum perempuan di Desa Sipogu.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain riset etnografi dengan
penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling dan menggunakan
alat bantuk software NVivo12 dan VOSviewer. Hasil penelitian mengungkapkan
adanya bentuk responsivitas gender dalam budaya Batak Angkola terhadap
kebutuhan kaum perempuan yang tercermin dari adanya Masojid ni Boru yang
dapat mengakomodir kebutuhan perempuan di tengah dominasi budaya patriarki di
masyarakat Batak pada beberapa bentuk; pertama, jarak; Masojid ni Boru dibangun
dekat lahan pertanian, mudah dijangkau dan terhindar dari hal yang dapat
membatalkan wudhu. Kedua, aliran mata air; keberadaan Masojid ni Boru terletak
dibawah pancuran mata air, sehingga terjamin kebersihannya. Ketiga, kamar mandi;
bangunan Masojid ni Boru dibangun berdampingan dengan pemandian khusus
perempuan dan mempermudah aktivitas perempuan ketika membutuhkan air dan
hanya 50% Masyarakat Desa Sipogu yang memiliki kamar mandi di rumah mereka.
Keempat, kenyamanan beribadah; kelompok perempuan lebih nyaman beribadah
karena tidak perlu khawatir auratnya terlihat oleh lawan jenis.