dc.description.abstract |
aat ini banyak karya-karya seni kreatif dan inovatif yang telah menjadi
konsumsi masyarakat salah satunya melalui media film. Belakangan ini perfilman
di Indonesia cukup banyak mengangkat cerita berdasarkan biografi tokoh. Salah
satu film yang menarik perhatian penulis adalah Film Gadis Kretek yang
merupakan sebuah serial film Indonesiayang menyoroti isu diskriminasi dan
ketidak setaraan gender serta kelas sosio-politik.
Penelitian ini menggunakan teori yang berkaitan dengan komunikasi,
komunikasi massa, film, feminisme, analisis semiotika, reprentasi. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian yang bersifat eksploratif
dan menggunakan pendekatan semiotika.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
semiotika dengan model Roland Berthes dengan pendekatan model analisis
semiotika Roland Barthes signifikat dua tahap (two prder of signification) dengan
sistem signifier (penanda) dan signified (pertanda) yang juga disebut dengan
makna denotasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa film gadis kretek banyak
mempresentasikan tentang feminisme dalam tidak kesetaraan gender yang dialami
tokoh Jeng Yah, dan budaya patriaki yang dialami. Keberanian dalam
mengeluarkan pendapat dan menuntut hak yang sama tanpa memandang gender
itu penting |
en_US |