Abstract:
Kesehatan kucing merupakan aspek penting karena penyakit pada kucing dapat
menular kepada pemiliknya. Penyakit umum seperti kutu kucing, cacingan, infeksi
saluran pernapasan, diare, infeksi mata, dan jamur sering menyerang kucing
peliharaan dan memerlukan penanganan serius oleh dokter hewan. Klinik hewan
Almisbah di Medan telah meningkatkan kualitas fasilitasnya, menyediakan
layanan seperti operasi, rontgen, grooming, dan opname hewan. Namun, masalah
yang sering dihadapi adalah sulitnya akses ke klinik hewan di daerah terpencil,
biaya pengobatan yang tinggi, dan kewalahan saat terjadi lonjakan pasien. Solusi
yang ditawarkan adalah pembangunan sistem pakar untuk diagnosis penyakit
pada kucing, yang dapat membantu pemilik hewan dalam mengidentifikasi dan
menangani penyakit kucing mereka. Sistem pakar ini menggunakan metode Naïve
Bayes, yang merupakan metode klasifikasi berdasarkan teori probabilitas Bayes
untuk memperkirakan kemungkinan suatu data masuk ke dalam kelas tertentu.
Dengan sistem ini, diharapkan dapat memberikan kemudahan dan keakuratan
dalam mendiagnosis penyakit pada kucing, serta mengurangi beban pada klinik
hewan. Setelah dilakukan uji akurasi antara hasil diagnosa pakar dan sistem
pakar menggunakan metode Naïve Bayes, dari 50 data uji yang digunakan,
ditemukan bahwa 26 hasil diagnosa sama dengan diagnosa pakar, sementara 24
hasil diagnosa tidak sama. Persentase akurasi yang diperoleh adalah 52%.
Dengan demikian, sistem pakar menggunakan metode Naïve Bayes dapat
digunakan dalam diagnosis penyakit pada kucing Anggora.