Abstract:
Pembumian merupakan aspek penting dari sistem tenaga yang memastikan
keamanan dan keandalan peralatan dan personel listrik. Ini melibatkan
menghubungkan sistem kelistrikan ke bumi, menyediakan jalur impedansi rendah
untuk arus gangguan mengalir dan memfasilitasi pengoperasian perangkat
pelindung. Dalam sistem pentanahan, semakin kecil nilai resistansi pentanahan
maka kemampuan mengalirkan arus ke tanah semakin besar sehingga arus
gangguan tidak mengalir dan merusak peralatan, ini berarti semakin baik sistem
pentanahan tersebut. Pentanahan yang ideal memiliki nilai resitansi hingga
mendekati nol. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh grounding
terhadap performa tranformator distribusi dalam perlindungan terhadap kerusakan
akibat gangguan listrik. Setelah melakukan kajian dengan pengamatan analisa
data di lapangan, transformator bisa di simpulkan pada Trafo BL43 memiliki
skala pengukuran x hasil (RS) = 1960 Ω dan Tahanan pasak ke tanah (R) = 0,66
Ω. Sedangkan pada Trafo BL477 memiliki skala pengukuran x hasil (RS) = 1280
Ω dan Tahanan pasak ke tanah (R) = 3,34 Ω. Lalu pada Trafo BL383 memiliki
skala pengukuran x hasil (RS) = 2760 Ω dan Tahanan pasak ke tanah (R) = 11,16
Ω maka dari ketiga jenis trafo tersebut skala pengukuran dan tahanan pasak ke
tanah terbesar pada trafo BL383 dan transformator BL43 (η) = 24,7 %.
Sedangkan transformator BL477 effesiensi terbesar (η) = 90,4 %. Kemudian
transformator BL383 effesiensi terbesar (η) = 36,8 %. Maka efisiensi dari ketiga
transformator paling bagus yaitu pada trafo BL477 sebesar (η) = 90,4 % hampir
mendekati 100 % dengan daya 40 kW