Abstract:
Pemanfaatan biji durian belum maksimal dan masih kurang sehingga biji durian di
kategorikan limbah. Oleh karena itu penelitian ini akan memanfaatkan biji durian
sebagai tepung dalam pembuatan apar pemadam api. Dalam pembuatan tepung
apar salah satu proses yang di perlukannya adalah pengayak. Dan penelitian ini
bertujuan untuk menganalisa pengaruh putaran mesin ayakan tepung biji durian
terhadap kapasitas produksi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen,
menggunakan screen 110 mesh, menggunakan 4 ukuran pully yaitu 1,5 Inci, 3
Inci, 6 Inci, 9 Inci, dan memiliki 2 poros. Dari 4 pully dan 2 poros kita dapat 3
perbandingan kecepatan yaitu : 87,5 Rpm, 116 Rpm, 233,3 Rpm. Setiap
Kecepatan diambil 3 percobaan dimana setiap percobaan diberi waktu yang sama
yaitu 5 menit. Percobaan pertama dari 1Kg tepung biji durian di ayak selama 5
menit dengan kecepatan 87,5 Rpm menghasilkan 0,53 kg,0,6 Kg,dan 0,53 Kg
menghasilkan rata rata kapasitas 6,6 Kg/Jam. Percobaan kedua dari 1Kg tepung
biji durian di ayak selama 5 menit dengan kecepatan 116 Rpm menghasilkan 0,53
kg, 0,6 Kg, dan 0,7 Kg menghasilkan rata rata kapasitas 7,8 Kg/Jam. Percobaan
ketiga dari 1Kg tepung biji durian di ayak selama 5 menit dengan kecepatan
233,3 Rpm menghasilkan 0,6 kg, 0,58, Kg, dan 0,65 Kg menghasilkan rata rata
kapasitas 7/32 Kg/Jam. Dari penelitian ini kita dapat menyimpulkan putaran 116
Rpm lebih efisien untuk menghasilkan kapasitas yang optimal dari pada kecepatan
87,5 Rpm dan 233,3 Rpm.