dc.description.abstract |
Sumber daya alam yang terus menipis mengakibatkan banyaknya penelitan penelitian berinovasi tentang bahan tambahan (admixture) pada campuran beton.
Salah satunya menggunakan limbah-limbah industri yang tidak terpakai seperti
ampas tebu. Dari beberapa penelitian didapat kesimpulah bahwa campuran limbah
gypsum pada beton tidak memberikan tambahan kekuatan pada beton tetapi
memberikan kemudahan dalam pelaksanaan (workability). Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh yang di berikan oleh abu ampas tebu
dan gypsum terhadap kuat tekan beton dan Untuk mengetahui bagaimana
perbedaan kuat tekan beton normal dan beton abu ampas tebu di tambah gypsum.
Pengujian menggunakan benda uji silinder berjumlah 21 buah yang berumur 28
hari. Nilai kuat tekan rata-rata setiap variasi yaitu BTN 25,88 MPa, BAAT 3%
24,05 MPa, BAAT 5% 22,93 MPa, BAAT 7% 20,13 Mpa. Setiap Variasi
mengalami penurunan kuat tekan, BAAT 3% penurunan sebesar 1,83 MPa (7,07%),
BAAAT 5% penurunan sebesar 2,95 MPa (11,39%), dan BAAT 7% Penurunan
sebesar 5,57% (22,21%). Hal ini disebabkan karena abu ampas tebu yang
ditambahkan mengalami reaksi pozzolan dengan karbon hidroksida tidak dapat
tercampur secara sempurna. Penurunan kuat tekan juga terjadi pada variasi BAATG
3%, 5% dan 7% dengan nilai rata rata BAATG 3% 23,05 MPa penurunan sebesar
2,83 MPa (10,92%), BAATG 5% 21,46 MPa penurunan sebesar 4,42 MPa
(17,08%) dan BAATG 7% 10,49 penurunan sebesar 6,39 MPa (24,68%) dengan
kuat tekan BTN sebesar 25,88 MPa. Hal ini terjadi karena siat dari gypsum tidak
dapat menyatu dengan bahan bahan penyusun beton, yang berakibat terbentuknya
pori pori pada cetakan beton. |
en_US |