Abstract:
Latar Belakang: Penggunaan obat parasetamol dengan dosis toksik dapat
menyebabkan gangguan fungsi hepar. Rumput bambu (Lophatherum gracile) merupakan
tanaman yang mengandung banyak antioksidan sehingga dipercaya dapat menjadi
hepatoprotektor dalam melindungi hati dari kerusakan akibat parasetamol. Dosis rumput
bambu (Lophatherum gracile) sebagai hepatoprotektor sudah pernah diteliti dengan rentang dosis 200 mg/KgBB dan 800 mg/KgBB, dengan hasil dosis efektif 800 mg/KgBB, besarnya rentang dosis dari 200 ke 800 mg, menimbukan ide peneliti, apakah dosis dibawah 800mg/KgBB mempunyai efek hepatoprotektor Tujuan: Mengetahui dosis efektif
hepatoprotektor dari ekstrak rumput bambu terhadap fungsi hepar mencit yang diinduksi
parasetamol. Metode: Penelitian ini merupakan true experimental dengan post test only with control group design. Terdapat 5 kelompok yang diberikan perlakuan selama 7 hari yaitu kelompok kontrol negatif (K -), kontrol positif (K +), perlakuan 1 (P I): 400 mg/KgBB,
perlakuan 2 (P II): 600 mg/KgBB, dan perlakuan 3 (P III): 800 mg/KgBB. kadar SGOT dan
SGPT antar kelompok dianalisi dengan one-way Anova dan post hoc bonferroni. Hasil: Uji
anova rerata kadar SGOT dan SGPT menunjukkan perbedaan yang signifikan anatar
kelompok p=0.001. uji posthoct tidak terdapat perbedaan signifikan kadar SGOT dan SGPT antara P (II) dan P (III) dengan kontrol negatif p:0,242, dan p: 0.100, serta tidak ada
perbedaan signifikan rerata SGOT antara P2 dan P3. Kesimpulan: Dosis efektif
hepatoprotektor ekstrak rumput bambu pada kelompok mencit yang diinduksi parasetamol
adalah 600 mg/KgBB.