Abstract:
Pendahuluan: Pemberian antihipertensi pada pasien GGK memiliki fungsi
sebagai vasodilator yang dapat menimbulkan efek renoprotektif. Renoprotektif
yang dimiliki antihipertensi diharapkan dapat memperlambat proses perburukan
pada kondisi fungsi ginjal pasien GGK. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efektivitas antihipertensi sebagai renoprotektif pada pasien GGK
melalui analisis parameter fungsi ginjal. Metode: Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian
ini adalah data rekam medik parameter fungsi ginjal pasien GGK di RSUD Sultan
Abdul Aziz Syah Peureulak periode Januari-Juni tahun 2023. Hasil: Berdasarkan
data yang diperoleh dari RSUD Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak dengan sampel
penelitian sebesar 134 yang telah dibagi menjadi dua kelompok antihipertensi ACE Inhibitor dan ARB dan setelah dilakukannya uji Wilcoxon terdapat signifikansi
perbedaan pada rata-rata nilai ureum, kreatinin, dan eGFR sebelum dan sesudah
pemberian antihipertensi (nilai p <0,05). Didapati nilai rata-rata ureum 72,4 ± 48,3
mg/dL, kreatinin 4,8 ± 4,3 mg/dL, dan eGFR 30,6 ± 30,8 mL/menit sesudah
pemberian antihipertensi pada kelompok ACE-Inhibitor. Sementara pada kelompok
ARB didapati nilai rata- rata ureum 85,2 ± 48,7 mg/dL, kreatinin 6,1 ± 4,2mg/dL,
dan eGFR 21,6 ± 26,7 mL/menit. Kesimpulan: Pengobatan antihipertensi ACE Inhibitor dan ARB efektif sebagai renoprotektif pada pasien GGK.