Abstract:
Dalam proses pengolahan kelapa sawit terdapat beberapa alat yang
membantu proses terjadinya CPO dan PK salah satu nya yaitu transfer carriage.
Pada alat transfer carriage banyak terjadi gangguan teknical error yang sering tidak
terbaca atau pun terlepas dari plat address, photo cell, dan rotary lock. Oleh karena
itu perlu dilakukan upaya guna mendeteksi penyebab human error atau teknical
error. Selain itu perlu memahami diagram plc dan transfer carriage agar
menyelesaikan trouble shotting di panel kontrol. tujuan penelitian yaitu untuk
mengetahui jangka waktu kerusakan pada transfer carriage wet end dry end saat
beroperasi atau bekerja di PT.Sumatera Makmur Lestari dan Untuk Menilai
keandalan dan stabilitas sistem kontrol rangkaian modul PLC dalam meminimalkan
human error dan meningkatkan keandalan proses transfer carriage di PT.Sumatera
Makmur Lestari. penelitian ini menggunakan metode menganalisis implementasi
pengaruh terjadinya kerusakan komponen pada transfer carriage di wet and dry
end, mebandingkan jangka waktu kerusakan komponen pada transfer carriage area
wet and dry end di PT.Sumatera Makmur Lestari PT.Sumatera makmur lestari, dan
wawancara. Hasil penelitian yaitu Implementasi pengaruh terjadinya kerusakan
komponen pada transfer carriage di wet end dan dry end mengungkapkan bahwa
lingkungan yang berbeda memainkan peran penting dalam jenis kerusakan yang
mungkin terjadi. Kelembapan dan kontaminasi di wet end dapat menyebabkan
korosi, oksidasi, dan gangguan elektronik. Di sisi lain, dry end cenderung lebih
stabil dengan risiko kerusakan yang lebih rendah. Pemeliharaan preventif,
pemilihan material yang tepat, dan dukungan sistem keselamatan yang baik
merupakan faktor kunci dalam meningkatkan keandalan dan memperpanjang umur
komponen transfer carriage di kedua area dan Sistem kontrol rangkaian modul PLC
memiliki potensi besar untuk meminimalkan human error dan meningkatkan
keandalan dalam proses transfer carriage. Dengan otomatisasi yang tepat, presisi
pergerakan, logika pengendalian yang kompleks, dan fitur keselamatan terintegrasi,
PLC dapat mengurangi keterlibatan manusia, menghindari kesalahan akibat
kelelahan atau kurang perhatian, serta meningkatkan efisiensi dan akurasi
operasional secara keseluruhan. Meskipun memerlukan pemrograman dan
pemeliharaan yang tepat, penerapan PLC membantu menjaga operasi yang lebih
terstruktur, terkontrol, dan efisien dalam transfer carriage.