Abstract:
Generator merupakan sebuah alat yang memproduksi energi listrik yang sangat
penting pada pusat pembangkit, sehingga untuk mencegah hal yang tidak
diinginkan terjadi maka dipasangkanlah sebuah proteksi supaya terhindar dari
macam gangguan. Rele proteksi adalah peralatan listrik yang dirancang khusus
untuk memisahkan bagian sistem tenaga listrik dan untuk mengoperasikan sinyal
apabila terjadi gangguan pada sistem. Rele proteksi yang di gunakan untuk
memproteksi generator dari gangguan hubung singkat adalah Relay Arus Lebih
(OCR) Gangguan arus hubung singkat dapat dihindari dengan cara penyetelan rele
dan menentukan penyetelan rele arus lebih di generator untuk menjaga keandalan
dan stabilitas sistem tenaga listrik serta untuk perlindungan dari kerusakan
generator. Pada saat melakukan pengujian perhitungan dan pengkajian data yang
telah diambil, hasil akan diperbandingkan agar bisa mendapatkan hasil selisih yang
lebih baik serta aman untuk proteksi arus lebih pada generator. Tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar gangguan hubung singkat yang
terjadi dan perbandingan setting hasil perhitungan dengan setting eksisting dari
PLTU PT. Bui Sama Ganda. Metode yang digunakan yaitu melakukan perhitungan
secara matematis, sehingga hasil perhitungan akan diperbandingkan dengan data
eksistingnya yang diperoleh dari PLTU PT. BUMI SAMA GANDA sendiri. Hasil
dari perhitungan menunjukkan In(Arus Nominal) memiliki selisih sebesar 4,97 %,
Is(Arus Setting) memiliki selisih sebesar 5,5 %, TMS(Time Multiplier Setting)
memiliki selisih sebesar 16 %, dan top(Time Operation) memiliki selisih sebesar
6,6%.