Abstract:
Kemiskinan merupakan masalah yang kompleks, dan akan terus menjadi
masalah nyata dari waktu ke waktu. Kemiskinan adalah fenomena, fakta yang
belum dan tidak akan pernah hilang dari muka bumi. Meski tak pernah bisa
dihapus, kemiskinan bukan berarti harus dilupakan. Karena kemiskinan dikatakan
bisa memicu segala macam kejahatan sosial, dan itu tidak baik. Provinsi Aceh
termasuk wilayah dengan kemiskinan cukup tinggi pada tahun 2022 sebesar 14,64
persen, tertinggi pertama di Pulau Sumatera.
Penelitian ini menganalisis secara deskriptif mengenai indikator kemiskinan
seperti persentase penduduk miskin, indeks kedalaman kemiskinan, dan indeks
keparahan kemiskinan. Penelitian ini juga menganalisis sejauh mana faktor yang
mempengaruhi tingkat kemiskinan di Provinsi Aceh, faktor tersebut yaitu jumlah
penduduk, pengangguran, upah minimum provinsi (UMP), dan inflasi. Metode
yang digunakan adalah Analisis regresi linier berganda pada model ini
menggunakan E-Views 10.
Hasil penelitian menunjukan bahwa indikator kemiskinan Provinsi Aceh
yaitu pada persentase penduduk miskin mengalami tren penurunan pada tahun
2003-2022, indeks kedalaman kemiskinan mengalami tren berfluktuasi naik dantertentu. Pada analisis regresi linier berganda, didapatkan Uji-t dengan α = 5%,
menunjukan variabel independen yaitu Jumlah Penduduk, Pengangguran, Upah
Minimum Provinsi, dan Inflasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap variabel dependen Tingkat Kemiskinan di Provinsi Aceh. Hasil Uji-F
dengan α = 5%, menunjukan variabel Jumlah Penduduk, Pengangguran, Upah
Minimun Provinsi, dan Inflasi memiliki pengaruh dan signifikan terhadap variabel
Tingkat Kemiskinan di Provinsi Aceh.
turunnya pada tahun-tahun tertentu, dan indeks keparahan kemiskinan mengalami
tren penurunan pada tahun 2003-2022 walaupun ada peningkatan di tahun-tahun