Abstract:
Cold Storage adalah ruang peyimpanan produk dengan tujuan produk yang
disimpan akan bertahan lebih lama. Temperatur produk harus sesuai dengan
terperatur cold storage. Cold storage merupakan sebuah mekanisme berupa siklus
yang mengambil energi dari daerah bertemperatur rendah dan dibuang ke daerah
bertemperatur tinggi sehingga beban pendinginan sangat berpengaruh terhadap
prestasi mesin pendingin. Semakin besar beban pendinginan yang di dinginkan
maka akan diperlukan daya mesin pendingin yang lebih besar. Begitu juga
sebaliknya semakin kecil beban pendinginan maka lebih kecil daya mesin
pendingin yang diperlukan. Penelitian sebelumnya menggunakan metode
deskriptif dan metode ini bersifat eksploratif yang bertujuan untuk
menggambarkan keadaan atau status fenomena yang mana pada umumnya
penelitian ini merupakan penelitian non hipotesis sehingga dalam langkah
penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis. Data yang dikumpulkan dalam
penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang
diambil langsung pada saat mesin beroperasi sedangkan data sekunder diperoleh
dari jurnal harian mesin pendingin, serta studi pustaka mengenai mesin pendingin
cool storage yang lebih khusus. Untuk memenuhi syarat tersebut diperlukan
sebuah cold storage yang berfungsi ganda yaitu sebagai ruang penyimpanan dan
ruang pendingin. Cold storage ini dapat menghasilkan suhu pada temperatur 3°C,
5°C dan 7°C.