Abstract:
Dalam usaha melindungi bangunan dari kerusakan yang disebabkan oleh
petir, ada dua sistem proteksi yang tersedia, yaitu proteksi internal dan eksternal.
Sistem proteksi eksternal bertujuan untuk melindungi bangunan dari samburan
langsung yang dapat merusak secara fisik, sementara sistem proteksi internal
bertujuan untuk melindungi peralatan di dalam bangunan dari kerusakan akibat
samburan petir yang tidak langsung. Karena sifat petir yang merusak, tindakan
pencegahan diperlukan untuk meminimalkan atau bahkan menghilangkan risiko
sambaran petir langsung atau tidak langsung. Untuk mengurangi risiko kerusakan,
sistem proteksi petir yang andal dan efektif telah dipasang. Seperti adanya
penangkal petir eksternal pada suatu bangunan, misalnya pada gedung baru
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah sumatera utara, guncangannya sangat
besar, jika terkena petir langsung dapat merusak bangunan itu sendiri dan sistem itu
sendiri, yang juga berakibat fatal bagi mahluk hidup di sekitar gedung, sehingga
diperlukan sistem penangkal petir eksternal untuk meminimalkan gangguan di
gedung baru fakultas tenik universitas muhammadiyah sumatera utara. Indeks R
ataupun potensi resiko pada gedung baru Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara mencapat nilai 14 yaitu gedung ini merupakan
kemungkinan bahaya yang besar dan sangat diperlukan untuk pemasangan proteksi
petir pada gedung. Gedung baru Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
setelah dilakukan perhitungan parameter arus sambaran petir dengan tingkat
proteksi termasuk kedalam tingkat proteksi I dengan indeks Ec sebesar 0,98 dimana
radius dan jari – jari bola bergulir sebesar 20 m. Setelah dilakukan analisis dengan
menggunakan metode bola bergulir, penangkal petir yang ada pada gedung belum
sepenuhnya melindungi bagian gedung dibuktikan ada bagian bola yang mengenai
gedung. Dianjurkan untuk melakukan penambahan proteksi petir pada bagian sudut
– sudut gedung agar lebih aman dari sambaran petir yang akan berdampak pada
gedung