dc.description.abstract |
Film adalah salah satu media yang sangat berpengaruh terdahap masyarakat, karena
lewat film masyarakat dapat melihat sesuatu realitas yang sedang berkembang di luar sana.
Bagi pembuat film, film dapat dijadikan sebagai penyampaian pesan moral maupun sosial.
Sebuah film dapat mencakup berbagai pesan baik pendidikan, hiburan dan informasi. Penulisan
ini yang menggambarkan isi penindasan / bullying dalam film “7 Hari Sebelum 17 Tahun”
Karya Rangga Nattra dengan tujuan untuk mengetahui isi penindasan / bullying yang terdapat
pada film “7 Hari Sebelum 17 Tahun” Karya Rangga Natrra. Penindasan / bullying yang sudah
menjadi permasalaha dunia dan saat ini semakin meningkat di Indonesia, namun luput dari
perhatian. Kasus penindasan / bullying biasanya menimpa anak sekolah terkhusus remaja yang
sedang menjalankan sekolah menengah atas. Jenis penelitian dalam penulisan ini adalah
deskriptif kualitatif dan menggunakan metode semiotika Charles Sanders Pierce yang melihat
ikon, indeks dan simbol. Teknik pengumpulan data dengan observasi (pengamatan) yaitu
menonton film untuk mendapatkan unsur tanda yang menggambarkan isi penindasan / bullying.
Film “7 Hari Sebelum 17 Tahun” merupakan film yang terinspirasi dari kisah nyata tentang
kasus penindasan / bullying pada remaja, yang menceritakan kehidupan remaja SMA menjadi
korban penindasan / bullying. Hasil penelitian pada penulisan ini menunjukkan isi penindasan
/ bullying dari berbagai aspek dan sudut pandang, seperti ejekan / olokan, kekerasan, tekanan
dan paksaan. Berdasarkan hasil penelitian, isi penindasan / bullying yang terjadi dalam film “7
Hari Sebelum 17 Tahun” sebanyak 18 kali dengan 7 episode. |
en_US |