Abstract:
Energi listrik memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia,
sehingga energi listrik harus terdistribusi dengan baik. Salah satu peralatan utama
dalam sistem distribusi energi listrik adalah transformator distribusi, yang menerima
tegangan menengah 20kV kemudian diturunkan ke level tegangan rendah 400V.
Karena perannya yang sangat penting, maka transformator distribusi harus layak
dioperasikan. Penelitian ini bertujuan untuk manganalisis standar kelayakan trafo
distribusi dan proses dalam pengujian rasio belitan trafo distribusi serta menganalisis
bagaimana pengujian rasio belitan dapat menentukan kelayakan operasi suatu trafo
distribusi. Standar kelayakan operasi suatu transformator mengacu pada Standar
Perusahaan Listrik Negara (SPLN) dan/ atau International Electrotechnical
Commision (IEC) Standard. Salah satu pengujian utama trafo distribusi ialah
pengujian rasio belitan yang dimana prosesnya dimulai dengan pemasangan instalasi
pengujian dari alat uji ke trafo yang akan diuji sampai dengan pengoperasian alat uji.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode hitung secara sistematis.
Dalam penelitian ini terdapat 4 sampel transformator distribusi yang jika dilihat dari
hasil pengujian rasio belitannya, 2 unit layak operasi, 1 unit tidak layak operasi, dan
1 unit yang secara teori tidak layak operasi namun dapat dipertimbangkan beroperasi
pada saat kondisi tertentu. Terdapat juga contoh kelainan dari hasil dari pengukuran
rasio belitan transformator yang kemudian dapat diketahui apa penyebab kelainan
tersebut. Hasil pengujian rasio belitan dapat dijadikan salah satu metode untuk
mengetahui kelayakan operasi suatu transformator distribusi serta dapat dijadikan
pedoman maupun bahan pertimbangan untuk mengambil keputuan pada suatu
transformator distribusi.