dc.description.abstract |
Penduduk Indonesia tergolong ke dalam jumlah yang besar dan mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun, dengan semakin tingginya pertumbuhan penduduk
semakin tinggi pula tingkat transportasi yang berada di dalam negeri. Pertambahan
dan penambahan lebar jalan tidak pernah dilakukan sementara kendaraan
bertambah terus hanya dengan mengandalkan transportasi yang ada pada setiap
tahunnya. Seiring dengan perkembangan kota dan pertambahan penduduk sarana
dan prasarana terutama ruas jalan harus ditingkat agar terhindar dari kemacetan dan
kemacetan tersebut harus diatasi agar kinerja ruas jalan dapat tercapai. Di
kecamatan Percut Sei Tuan khususnya di jalan pasar 7 Tembung sangat rentan
terjadi kemacetan di beberapa titik. Jumlah kendaraan yang selalu bertambah dari
tahun ketahun, padahal infrastruktur yang kurang memadai merupakan pendorong
kemacetan ini. Kondisi geografis di Tembung yang terbilang cukup unik menjadi
hambatan tersendiri dalam membangun infrastruktur transportasi. Penelitian ini
menggunakan metode Panduan Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI 2014) untuk
mengetahui kapasitas, dan volume, pada setiap ruas jalan yang di teliti, Nilai
derajad kejenuhan di ruas jalan pasar 7 tembung dari Simpang jodoh - simpang
sederhana dan simpang Sederhana - simpang rajawali 6 berada di antara 0,8-1,0
yang memiliki arti ruas jalan tersebut tidak stabil artinya perlu adanya pelebaran
jalan atau dengan pengurangan hambatan samping agar kinerja lalu lintas tidak
terganggu sedangkan pada simpang rajawali 6 – simpang satria timur berada
diantara di < 8.0 yang memiliki arti kondisi jalan stabil. Berdasarkan hasil
pengolahan data diatas penyebab terbesar terjadinya kemacetan diruas jalan pasar
7 tembung terletak di hambatan samping jalan.Adapun solusi yang harus dilakukan
untuk mengurangi kemacetan yaitu usulan membuat pelebaran jalan di beberapa
ruas jalan ataupun larangan parkir dibadan jalan untuk mengakomodasi kendaraan
yang melakukan putar balik kiri langsung pada persimpangan. |
en_US |