Abstract:
Latar Belakang: Nyeri adalah suatu pengalaman sensoris dan emosional tidak
menyenangkan yang berhubungan dengan adanya kerusakan jaringan aktual
maupun potensial. Persalinan sectio caesarea (SC) merupakan proses
pembedahan melalui irisan pada dinding perut dan dinding rahim untuk
melahirkan janin. Nyeri pasca operasi umumnya disebabkan oleh karena jahitan
atau tindakan operasi yang dilakukan. Nyeri juga merupakan salah satu
komplikasi yang dapat menyebabkan keterbatasan gerak pada pasien pasca
operasi. Pengkajian nyeri yang dilakukan pada pasien dengan kondisi sadar akan
dilakukan penilaian nyeri menggunakan instrument pengkajian nyeri yang efektif.
Tujuan: Mengetahui perbandingan efektivitas penilaian skala nyeri berdasarkan
Visual Analog Scale (VAS), Verbal Rating Scale (VRS), dan Numeric Rating
Scale (NRS) pada pasien pasca operasi Sectio Caesarea (SC) di RS
Muhammadiyah Medan. Metode: Analisis observasional dengan rancangan
cross-sectional study, metode pengambilan sampel menggunakan teknik total
sampling. Data penelitian ini diperoleh dari data primer yaitu data yang didapat
langsung dari responden dengan metode wawancara. Hasil: Hasil penelitian
didapatkan bahwa intensitas nyeri terbanyak adalah nyeri sedang dengan metode
VAS dan NRS yaitu berjumlah 18 responden (47,4%), sedangkan nyeri sedang
dengan metode VRS berjumlah 15 responden (39,5%). NRS menjadi metode
penilaian nyeri yang efektif menurut persepsi responden yaitu sebanyak 24
responden (63,2%). Hasil analisis bivariat penilaian skala nyeri yang lebih efektif
dan dapat diaplikasikan kepada pasien pasca operasi Sectio Caesarea (SC) adalah
VAS dan NRS dengan mean ranks 56,26 dengan nilai Sig. p = 0.831 (P>0.05).
Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan efektivitas alat ukur penilaian skala nyeri
yang digunakan pada pasien pasca operasi Sectio Caesarea (SC).