dc.description.abstract |
Komunikasi interpersonal yang dimaksud dalam skripsi ini adalah sebuah proses
penyampaian pesan yang dilakukan oleh psikolog kepada pasien yang mengidap
gangguan bipolar. Psikolog memiliki peran penting dalam memberikan dukungan
emosional, membantu pasien membangun keterampilan serta strategi untuk
menghadapi gangguan bipolar dengan lebih efektif. Penelitian terdahulu
menunjukan bahwa setiap tahun jumlah dari gangguan bipolar dalam populasi
diantara manusia diperkirakan antara 10-15 per 100000 jiwa. Angka ini lebih tinggi
di kalangan wanita dan bahkan dapat mencapai 30 per 100000 jiwa. Bipolar adalah
gangguan otak yang menyebabkan perubahan suasana hati seseorang, energi, dan
kemampuan untuk berfungsi. Pasien bipolar dapat meminimalisir gangguan mereka
melalui konseling individu. Dalam konteks konseling individu, komunikasi
interpersonal psikolog kepada pasien bipolar memainkan peran penting dalam
memfasilitasi pemulihan dan pertumbuhan individu. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh psikolog dalam
menghadapi dan menangani pasien bipolar melalui konseling individu. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan yakni observasi, wawancara, dokumentasi dan
studi pustaka, teknik analisis yang digunakan yakni reduksi data, penyajian data
dan penarikan kesimpulan. Informan pada penelitian ini berjumlah 2. Subjek dalam
penelitian ini adalah psikolog yang pernah menangani pasien bipolar. Hasil
penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa untuk membangun komunikasi
interpersonal efektif psikolog kepada pasien dalam proses konseling individu
dimulai dengan membentuk rapport, trust dan insight. Komunikasi interpersonal
psikolog kepada pasien memerlukan feedback untuk menghadapi dan menangani
situasi yang terjadi dalam proses konseling individu. Diharapkan pasien bipolar
harus lebih bijak dalam menerima dirinya terkait dengan gangguan yang dialami. |
en_US |