Abstract:
Pendahuluan: Shalat dhuha merupakan aktivitas fisik dengan intensitas ringan-sedang yang dapat menginduksi aktivitas dari saraf parasimpatis dan menekan aktivitas saraf simpatis melalui pelepasan gelombang alfa otak. Intensitas latihan atau aktivitas fisik dengan denyut jantung memiliki hubungan linear. Metode: Jenis penelitian ini adalah eksperimental pada one group community pada seluruh lansia muslimah yang berusia 60-80 tahun di UPTD. Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai. Sampel akan melaksanakan shalat dhuha sebanyak 2-8 rakaat dan setelah selesai 2 rakaat akan diukur denyut jantung menggunakan Pulse Oxymeter. Hasil: Hasil uji Korelasi Pearson terdapat pengaruh atau korelasi yang bermakna antara jumlah rakaat shalat dhuha terhadap detak jantung (p=0,76). Hasil uji One Way ANOVA terdapat perubahan detak jantung yang bermakna pada setiap jumlah rakaat shalat dhuha dengan nilai p<0,001. Kesimpulan: Terdapat pengaruh jumlah rakaat shalat dhuha terhadap detak jantung lansia dan perubahan detak jantung yang bermakna pada setiap jumlah rakaat shalat dhuha.