Abstract:
Pendahuluan: Penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19) disebabkan oleh sindrom pernapasan akut Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Berdasarkan usia, persentasi anak yang terinfeksi COVID-19 sama besarkan dengan kasus pada orang dewasa. Kasus COVID-19 pada anak pertama kali dilaporkan pada 20 Januari 2020, anak laki-laki berusia 10 tahun dari Shenzhen, China. COVID-19 mempunyai manifestasi klinis yang bervariasi, mulai dari asimtomatik, ringan, sedang, berat dan kritis. Diagnosis pada pasien COVID-19 dapat ditegakkan dengan menggunakan RT-PCR (Reverse Transcriptase viral Polymerase Chain Reaction). Tujuan: Mengidentifikasi hubungan nilai CT Value dengan derajat klinis anak dengan COVID-19 di Rumah Sakit Bunda Thamrin Medan. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan metode potong lintang (Cross Sectional Study). Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 165 sampel. Hasil: Dari 165 pasien anak yang di diagnosa COVID-19 terdiri atas 53 anak (32,12 %) berusia < 5 tahun sedangkan sebanyak 112 anak (67,88 %) berusia ≥ 5 tahun. Jenis kelamin laki-laki sebanyak 97 anak (58,79 %) dan anak perempuan sebanyak 68 (41,21%). Penyakit komorbid paling banyak ditemukan adalah obesitas, yaitu 51 anak (67,1%). Pasien anak dengan gejala asimtomatik 8 anak (4,8%), 126 anak (76,4 %) dengan gejala ringan, 7 anak (4,2 %) dengan gejala sedang, 23 anak (13,9 %) dengan gejala berat dan 1 anak (0,6 %) dengan gejala kritis. 143 anak (86,67 %) pasien memiliki nilai CT Value ≤ 29, 21 anak (12,73%) pasien dengan nilai CT Value 30 – 37, dan 1 anak (0,6%) memiliki nilai CT Value 38 - 40. Kesimpulan: Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara CT Value dengan derajat klinis anak dengan COVID-19, pasien anak dengan COVID-19 paling banyak ditemukan dengan gejala ringan. Obesitas merupakan penyakit komorbid paling banyak ditemukan pada anak dengan COVID-19.