Abstract:
Pendahuluan: Demam tifoid merupakan penyakit infeksi bakteri yang di
sebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella entericaserovar paratyphi A, B dan
C dapat menyebabkan infeksi yang disebut dengan demam paratifoid. Penyebab
demam tifoid biasanya melalui konsumsi makanan atau air yang telah
terkontaminasi. Penyakit demam tifoid ini ditandai dengan oleh demam yang
berkepanjangan, sakit kepala, mual, kehilangan nafsu makan, dan terkadang
terjadi diare. Usia anak- anak paling rentan terkena demam tifoid ini karena
higenitas diri yang masih buruk. Tujuan: Untuk mengetahui Hubungan Durasi
dan Tinggi Demam dengan Jumlah Leukosit Pada Anak dengan Demam Tifoid
Yang Dirawat Di Rumah Sakit Bunda Thamrin Medan. Metode: Jenis penelitian
yang digunakan adalah penelitian analitik observasional. Data yang digunakan
adalah data skunder yang diperoleh dari rekam medis pasien anak yang telah
terdiagnosis demam tifoid dengan jumlah sampel sebanyak 100 sampel. Hasil:
Dari 100 sampel, didapatkan hasil sebanyak 34 anak (34%) berada dalam rentang
usia 1-5 tahun, 47 anak (47%) berusia antara 6-11 tahun, dan 19 anak (19%)
berusia 12-16 tahun, jenis kelamin, 56 anak (56%) adalah laki-laki dan 44 anak
(44%) adalah perempuan, berdasarkan leukosit bahwa 24 pasien (24%)
mengalami leukopenia, 76 pasien (76%) menunjukkan jumlah leukosit dalam
kisaran normal. Durasi demam 23 pasien (23%) mengalami demam selama lebih
dari 14 hari, 77 pasien (77%) mengalami demam dalam rentang waktu 7-14 hari.
Kesimpulan: hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara durasi dantinggi demam dengan total jumlah
leukosit pada anak dengan demam tifoid di rawat di Rumah Sakit Bunda Thamrin
Medan.