Abstract:
Pada suatu proses produksi terdapat kendala yaitu kerusakan yang terjadi pada
motor induksi yang dapat menyebabkan menurunya kinerja dan hilangya waktu
produktifitas akibat perbaikan motor induksi yang cukup lama. Penelitian ini
bertujuan untuk mengoptimalkan Preventive Maintenance agar dapat
mencegah terjadinya kerusakan dan menjaga performa motor induksi agar
tetap handal serta beroperasi dengan baik. Dengan menggunakan metode
sistem monitoring sebagai pendeteksi dini untuk dilakukanya preventive
maitenance terhadap bearing motor induksi, pada sistem monitoring meliputi
komponen berupa sensor suhu, vibrasi, penggunaan running hours yang telah
terprogram di PLC dan menggunakan Profice Machine Edition 9.50 sebagai
software PLC dan HMI menggunakan Software Cimplicity11.0 Workbench
sebagai komponen utamanya. Pada hasil menunjukan 3 tahapan uji coba
terhadap bearing motor induksi sebagai penentu keberhasilan alat dalam sistem
monitoring pendeteksi dini untuk dilakukanya Preventive Maintenance. pada
monitoring tahapan pengujian pertama dengan pemakaian bearing ±4320 hours
pada saat settingan running hours 24 jam nilai suhu sebesar 38 ℃ , vibrasi 2
mm/s dan pada settingan running hours 120 jam nilai suhu terukur sebesar 45
℃, vibrasi 3 mm/s. tahapan kedua pemakaian bearing ±8640 hours pada saat
settingan running hours 24 jam suhu terbaca 51 ℃, vibrasi 4 mm/s. pada
settingan running hours 120 jam suhu sebesar 72.5 ℃, vibrasi 7 mm/s. tahapan
ketiga pemakain bearing ±12960 hours pada running hours 24 jam suhu
terbaca 76,8 ℃, vibrasi 7,3 mm/s. dan running hours 120 jam nilai suhu terbaca
93,1 ℃, vibrasi 10,6 mm/s. Maka semakin lama setingan running hours akan
membuat suhu akan meningkat akibat lama motor beroperasi secara terus
menerus dan penggunaan bearing yang sangat lama tanpa adanya pelumasan.