dc.description.abstract |
Kekerasan verbal adalah kekerasan yang dapat melukai perasaan dan harga diri
orang lain melalui kata-kata, berupa teriakan, pengucapan kata- kata yang tajam,
kata-kata yang menggancam, ejekan, mengumpat, menakutkan, menghina,
membesar-besarkan kesalahan orang lain bahkan tindakan memfitnah. Mengingat
banyaknya dampak buruk yang timbul akibat verbal abuse mengakibatkan
kekhawatiran bagi para orang tua, maka upaya pencegahan kekerasan verbal pada
anak dapat dilakukan mulai dari lingkungan orangtua, keluarga, sekolah dan
masyarakat dengan cara mengetahui pola komunikasi antara orang tua dan anak.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Peran Komunikasi Orang
Tua Dalam Mencegah Perilaku Verbal Abuse. Jenis penelitian ini adalah penelitian
dengan pendekatan kualitatif dan teknik pengumpulan data lebih banyak melalui
observasi pada empat narasumber, wawancara mendalam dan dokumentasi. Metode
yang digunakan adalah studi kasus untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah,
dimana peneliti bertindak sebagai instrumen kunci. Berdasarkan hasil penelitian,
orangtua menggunakan pola komunikasi demokrasi yaitu dengan cara lebih sering
mengajak anak berkomunikasi, berdiskusi dan memberikan contoh yang baik, anak
akan lebih terbuka tentang segala hal yang dialaminya lalu orangtua dapat dengan
mudah mendidik dan menasehati anak agar selalu berpikir positif dan selalu
menanamkan nilai-nilai kebaikan sedari dini dalam diri anak baik dalam bersikap
maupun bertutur kata. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kekerasan
verbal yang membuat anak lebih terbuka dan dekat dengan orangtua sehingga dapat
mencegah terjadinya kekerasan verbal. |
en_US |