dc.description.abstract |
Belerang adalah salah satu unsur kimia yang tidak termasuk dalam kelompok
mineral logam. Belerang memiliki sifat yang bisa membuat lapisan aspal menjadi
lebih elastis, bersifat mengikat dan meningkatkan kualitas aspal agar lebih tahan
lama dalam aplikasinya dalam pembuatan jalan raya. Indonesia perlu mencari
alternatif pemanfaatan belerang tersebut, termasuk memanfaatkannya sebagai
bahan modifikasi aspal. Stabilitas marshall dan kelelehan (flow) meningkat
seiring dengan meningkatnya penambahan kadar sulfur. Sulfur menurunkan
tingkat pengerasan aspal, perkerasan menjadi lebih tahan terhadap retak buaya.
Penelitian ini dilakukan dengan membuat 3 jenis aspal yang dimodifikasi
belerang, yang masing-masing dengan variasi belerang sebesar 4 %, 5 %, dan 6
%. Pada hasil penelitian yang dilakukan hasil dari penambahan belerang sebagai
bahan tambah pada lapis Asphalt Concrete – Wearing Course (AC-WC). Nilai
stabilitas mengalami kenaikan dengan nilai terbesar 877,67 kg berada pada variasi
belerang 4%, nilai Bulk Density juga mengalami kenaikan dengan nilai 2.280 gr
yaitu pada variasi belerang 4%, nilai kelelehan (flow) mengalami kenaikan pada
setiap variasi penambahan belerang, nilai flow tidak ada yang memenuhi
spesifikasi dengan rentang 2 mm sampai 4 mm, nilai Void In Mineral Aggregat
(VMA) yang memenuhi hanya pada variasi beleranf 4% yaitu sebesar 14,69 %
dengan nilai batas >15%, nilai Void In the total Mix (VIM) yang memenuhi
standart spesifikasi hanya terdapat pada variasi belerang 4 % dengan nilai 6,44 %,
nilai Void Filleds with Asphalt (VFA) pada campuran getah karet 4% = 56,13%,
5% = 65,80%, dan 6% = 72,47%, seluruhnya sudah memenuhi Spesifikasi Bina
Marga 2018 dengan ketentuan minimum 65%. |
en_US |