dc.description.abstract |
Dalam perencanaan sebuah gedung bertingkat harus memperhatikan beberapa
aspek dari unsur kekuatan, kenyamanan, serta aspek ekonomis. Indonesia termasuk
dalam kategori negara dengan tingkat kerawanan gempa yang tinggi. Oleh karena
itu diperlukan struktur bangunan yang mampu mengurangi resiko kerusakan akibat
gempa yang dapat menyebabkan efek kerusakan yang signifikan pada bangunan.
Struktur beton bertulang sangat masif digunakan disetiap bangunan di Indonesia.
Pada tugas akhir ini terdapat 2 jenis model bangunan struktur beton bertulang yang
dimodelkan yaitu Gedung 3 lantai Torsi Normal dan Gedung 3 lantai Torsi Ekstrem
untuk dianalisis secara linear dan non linear. Untuk analisis linear menggunakan
gempa Palu tanah lunak dan terdapat 20 rekaman gempa fling yang digunakan
untuk analisis non linear. Analisa yang digunakan adalah Respon Spektrum sebagai
tahap desain dan Respon Riwayat Waktu Linear dan Nonlinear sebagai tahap
evaluasi, dengan alat bantu software analisa struktur. Dari hasil analisis diperoleh
nilai IDA (Incremental Dynamic Analysis) untuk model bangunan Torsi Normal
pada arah X diperoleh SCT 6.93 g dan SMT 1.07 g serta pada arah Y diperoleh SCT
5.77 g dan SMT 1.07 g, lebih besar dibandingkan dengan model dengan Torsi
Ekstrem dimana pada arah X dan Y masing-masing diperoleh SCT 6.1 g, SMT 1.07
g dan SCT 5.59 g, SMT 1.07 g. Dan nilai CMR (collapse margin ratio) untuk Torsi
Normal pada X dan Y diperoleh 6.49 dan 5.4, lebih besar dibandingkan dengan
Torsi Ekstrem dimana X dan Y diperoleh nilai 5.71 dan 5.23. |
en_US |