Abstract:
Kincir air tambak adalah komponen yang berperan untuk meningkatkan
kualitas udara sebagai oksigen terlarut. Latar belakang penelitian ini adalah
Geometeri, ukuran, dan kecepatan putaran kincir mempengaruhi kinerja aerasi
Kincir dengan ukuran yang lebih besar mempunyai kecenderungan aerasi yang
lebih besar. Namun peningkatan laju aerasi tersebut selalu diikuti oleh besarnya
tahanan gerak dari sudu sehinggga membutuhkan tenaga penggerak kincir yang
besar pula. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis perbandingan
penggunaan pully besar dan kecil pada tambak udang. Salah satu penyebab
besarnya daya listrik adalah penggunaan pully pada kincir air tambak udang.
Penelitian ini berfokus pada Analisis Perbandingan Pully Dengan Menggunakan
Diameter Besar dan Kecil Pada Kincir Air Tambak Udang di Desa Pematang
Guntung. Dalam satu kincir tambak udang terdapat perbedaan penggunaan pully
pada kincir air tambak udang. Pada penelitian dilakukan suatu perbandingan
antara dua pully yaitu dengan menggunakan pully besar, dan pully kecil. Tahap
penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian, dengan parameter yang diukur
arus, dan tegangan antara pully besar dan pully kecil pada kincir air tambak
udang. Dan tahap selanjutnya melakukan perhitungan daya, tegangan jatuh, dan
biaya listrik yang diperlukan dari kedua kincir air tambak udang. Hasil
menunjukkan bahwa daya yang diperlukan pada kincir air dengan menggunakan
pully besar yaitu sebesar 424,65 watt dan pada kincir air menggunakan pully kecil
yaitu sebesar 560,79 watt.