Abstract:
Disabel atau disabilitas menurut lembaga kesehatan dunia (World Health Organization) merujuk pada kondisi gangguan atau keterbatasan dalam aktivitas yang dialami oleh individu yang terdampak pada terbatasnya partisipasi mereka dalam kegiatan sehari-hari di masyarakat. Merawat anggota keluarga penyandang disabilitas merupakan stresoor bagi keluarga, stres yang dialami keluarga atau individu yang memiliki anggota keluarga penyandang disabilitas disebabkan stigma dan beban yang dialami. Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. banyak keluarga yang tidak menyadari jika mereka telah melakukan strategi focus coping. Dilihat dari hasil wawancara bahwa ada beberapa cara yang dilakukan oleh keluarga yang memiliki anggota keluarga penyandang disabilitas untuk menenangkan dirinya dan menghilangkan stres. Seperti dengan cara berdoa, menerima apapun yang telah Tuhan berikan, bercerita atas apa yang dialami kepada orang terdekat serta menyalurkan hobi untuk meredakan stress. Keluarga yang memiliki anggota keluarga penyandang disabilitas sama sama menggunakan semua acuan teori strategi focus coping Lazarus dan Folkman yaitu Problem Focus Coping dan Emotion Focus Coping yang terdiri dari Confrontative Coping, Seeking Social Support, Planful Problem Solving, Self –Control, Distancing, Positive Reappraisal, Accepting Responsibility, Escape/Avoidance.