Abstract:
Pertanian tradisional masih menggunakan lahan yang luas dengan penggunaan air
yang relatif banyak. Kemajuan teknologi di era milenial ini mendorong petani
untuk mengembangkan sistem pertanian yang ramah lingkungan serta memiliki
nilai efisiensi, kehigienisan, dan efektivitas tinggi. Sistem Pertanian secara
hidroponik adalah salah satu teknologi pertanian tepat guna dengan menggunakan
teknik bercocok tanam tanpa menggunakan tanah. Merancang pembangkit listrik
tenaga surya (panel surya) dan sistem pengatur aliran air yang akan mensuplai
nutrisi ke tanaman pada sistem hidroponik. Salah satu desainnya adalah
pembuatan pembangkit listrik tenaga surya yang dirangkai dengan solar controller
dan baterai. Hasilnya pembangkit listrik tenaga surya ini dapat menggerakkan
pompa air meskipun pada malam hari. Pada penelitian lainnya, pembangunan
instalasi panel surya digunakan untuk menghasilkan sumber energi alternatif
sebagai penggerak pompa air pada hidroponik sistem NFT, membangun
pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) menggunakan tipe monocrystalline. PLTS
tersebut di fungsikan sebagai catu daya untuk menggerakkan pompa air DC.
Pemanfaatan teknologi ini salah satunya pada teknologi menggunakan sistem
tanaman hidroponik. Tulisan ini dianalisa dengan analisis kajian kuantitatif. Dari
hasil pengamatan, pengujian dan analisa pada hasil perancangan yang dibuat dapat
diperoleh beberapa kesimpulan yaitu dari hasil pengujian selama tujuh hari,
perancangan PLTS dengan kapasitas 120 wp mampu menghasilkan daya rata-rata
48,830 watt, tegangan 21,82 V, arus 2,25 A, lux 36.953 dan daya ini mampu
mensuplay kebutuhan energi listrik untuk tiga pompa air DC otomatis dengan
tegangan 12 volt dan daya 5 watt dengan menggunakan daya utama baterai aki
yang di isi melalui panel surya.