dc.description.abstract |
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara 2018 yang hanya diikuti oleh dua kandidat membuat polarisasi politik dan media massa di Sumut kian tak terhindarkan lagi. Dua calon dalam pemilu tersebut membuat rakyat seolah-olah terpecah menjadi dua kubu saja, kalau bukan pendukung Edy Rahmayadi, pasti pendukung Djarot Saiful Hidayat, begitu juga sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kecenderungan pemberitaan tentang calon kepala daerah pada debat politik Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara 2018 oleh Harian Waspada, SIB dan Analisa. Ketiga surat kabar tersebut dipilih karena memiliki ideologi berbeda. Waspada memiliki ideologi Islam, SIB memiliki ideologi Kristen sedangkan Analisa berciri pluralis. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan atau perspektif konstruktivis. Metode analisis yang digunakan adalah analisis framing model Pan dan Kosicki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Waspada, SIB dan Analisa menggunakan sudut pandang berbeda dalam memaknai peristiwa debat publik yang kemudian ditampilkan melalui pembingkaian berita. Waspada lebih memilih membingkai berita untuk memberi citra yang cenderung lebih positif kepada pasangan Eramas, SIB membingkai berita yang cenderung menonjolkan citra positif pasangan Djoss, sedangkan Analisa lebih menonjolkan fakta yang cenderung berimbang dan lebih lugas dalam menyampaikan latar peristiwa. |
en_US |