Abstract:
Pendahuluan: Demam tifoid merupakan infeksi saluran pencernaan yang
disebabkan oleh Salmonella typhi dan Salmonella serovar Paratyphi A (penyebab
penting demam tifoid). Demam tifoid dapat didiagnosis berdasarkan dengan tanda
dan gejala klinis, dan pemeriksaan laboratorium. Leukopeni terjadi akibat adanya
invasi bakteri Salmonella typhi ke organ-organ haemopoetik seperti kelenjar getah
bening, tonsil, spleen sum-sum tulang belakang sehingga menekan laju
haemotopoesis. Penurunan produksi trombosit di sum-sum tulang dapat
disebabkan oleh infeksi virus, pematangan sel precursor trombosit di sum-sum
tulang, radiasi, aplasia sum-sum tulang, keganasan atau kanker di sum-sum tulang
serta obat-obatan yang menekan produksi sel darah di sum-sum tulang. Metode:
Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik observasional dengan
rancangan cross sectional. Pengumpulan data menggunakan data sekunder dari
rekam medis. Sampel penelitian adalah pasien demam tifoid di RSUD Dr.
Pirngadi Kota Medan tahun 2018-2021 yang masuk kriteria inklusi dan ekslusi
diperoleh dengan total sampel 71 pasien. Analisis data dilakukan secara univariat
dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil: yang memiliki Tubex-TF +4
sebanyak 37 pasien, Tubex-TF +6 sebanyak 26 pasien, Tubex-TF +8 sebanyak 8
pasien. Leukosit menurun 9 pasien, leukosit normal 58 pasien, dan leukosit
meningkat 4 pasien. Trombosit menurun 12 pasien, trombosit normal 51 pasien,
dan trombosit meningkat 8 pasien. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara
jumlah leukosit total terhadap hasil kepositifan tubex-TF pada pasien demam
tifoid. Terdapat hubungan antara jumlah trombosit terhadap hasil kepositifan
tubex-TF pada pasien demam tifoid.