Abstract:
Latar belakang: Anemia merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia
dan menjadi masalah Kesehatan. Berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi
anemia sebesar 32% dan Sebagian di wiliyah Indonesia melaporkan prevalensi
gizi buruk 21.6% dan 19.2% stunting. Faktor penyebab langsung terjadinya
kekurangan gizi adalah ketidakseimbangan gizi atau kurangnya nutrisi disebabkan
makanan yang dikonsumsi tidak tepat baik kualitas maupun kuantitasnya.
Menurut beberapa peneliti tidak ada hubunga antara anemia dengan status gizi
dan Sebagian peneliti ada nya hubungan anemia dengan status gizi. Maka dari itu
peneliti tertarik untuk membukti ada atau tidak hubungan anemia dengan status
gizi.Metode: Observational-analitik dengan menggunakan rancangan Cross
sectional. Teknik pengumpulan data yaitu pengambilan sampel darah dengan
menggunakan Hb Meter (easytouch GCHb) dan data primer pemeriksaan
antropometri berupa umur, berat badan, tinggi badan dan Riwayat penyakit
kemudian di analisis univariat, analisis bivariat dengan metode Chi-Square
dengan nilai kemaknaan P <0,05 bila Uji Chi-Square tidak memenuhi syarat maka
akan di uji dengan uji alternatif yaitu uji Fisher’s. Hasil: Penelitian yang telah
dilakukan menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara anemia
dengan status gizi pada anak SD Muhammadiyah Kecamatan Medan Denai Kota
Medan, hal ini dibuktikan dengan pengujian menggunakan korelasi chi-square
diperoleh nilai yang signifikan (P- nilai) sebesar 0,003 (P<0,05). Dan tidak ada
perbedaan bermakna antara anemia dan tinggi badan yang dibuktikan dengan uji
alternatif yaitu uji Chi-square dengan hasil 0,580 (P<0,05). Kesimpulan: Ada
hubungan yang bermakna antara anemia dengan status gizi dan tidak ada
hubungan antara anemia dengan tinggi badan anak.