Abstract:
Latar Belakang : Gangguan menstruasi adalah gangguan lama dan jumlah darah
menstruasi, gangguan siklus menstruasi, gangguan perdarahan diluar siklus
menstruasi dan gangguan lain yang berhubungan dengan menstruasi. Jika
gangguan menstruasi ini berkepanjangan dan akses ke pelayanan kesehatan dasar
juga terbatas, maka efek buruk pada wanita akan lebih besar. Pelayanan kesehatan
merupakan pelayanan utama bagi masyarakat, untuk itu harus terus ditingkatkan
demi untuk menunjang dan meningkatkan kesehatan masyarakat, mencegah dan
mengobati berbagai macam penyakit sehingga berdampak positif terhadap derajat
kesehatan masyarakat. Metodologi : Penelitian ini menggunakan metode analitik
deskriptif dengan desain cross sectional. Sampel penelitian ini adalah mahasiswi
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Angkatan 2021
yang telah menstruasi. Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mayoritas responden berusia 20 tahun sebanyak 94 orang (63.9%) dengan
kategori Indeks Massa Tubuh (IMT) mayoritas normal dengan jumlah 79 orang
(53.7%) responden yang usia menarche 12 tahun sebanyak 84 orang (57.1%),
yang mengalami gangguan menstruasi sebanyak 115 orang (78.1%), dan sebanyak
140 orang (95.2%) tidak berobat saat mengalami gangguan menstruasi. Uji chisquare menunjukkan tidak terdapat hubungan antara antara gangguan menstruasi
dengan karakteristik Demografi (Umur, usia menarche, Indeks Massa Tubuh
(IMT), tempat tinggal) pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara Angkatan 2021. Kesimpulan : Tidak terdapat
hubungan antara karakteristik demografi (usia, usia menarche, indeks massa
tubuh, dan tempat tinggal) dengan gangguan menstruasi pada mahasiswi Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Angkatan 2021