Abstract:
Penelitian ini dilakukan untuk menanalisis Faktor Makroekonomi ( Inflasi dan BI 7 Day Reverse Repo Rate) dan Mikroekonomi ( Capital Adequacy Ratio dan
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) Dalam Pembiayaan
Bermasalah Bank Syariah di Indonesia pada periode penelitian yaitu Januari 2018
– November 2022. Teknik Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah purposive sampling, yang merupakan metode pengambilan sampel
berdasarkan beberapa kriteria, dan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data bulanan (time series). Metode penelitian dengan metode kuantitatif
yang dijabarkan dalam model analisi regresi linear berganda. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa: (1) Variabel Inflasi berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap pembiayaan bermasalah (NPF) hal ini didasarkan pada hasil uji t hitung > t
tabel atau 4,216 > 2,005 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak dan
Ha diterima. (2) Variabel BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap pembiayaan bermasalah (NPF) hal ini didasarkan
pada hasil uji t hitung > t tabel atau 4,216 > 2,005 dengan nilai signifikan 0,000 <
0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. (3) Variabel Capital Adequacy Ratio
(CAR) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pembiayaan bermasalah
(NPF) hal ini didasarkan pada hasil uji t hitung > t tabel atau 9,559 > 2,005 dengan
nilai signifikan 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. (4) Biaya
Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap pembiayaan bermasalah (NPF) hal ini didasarkan pada hasil
uji t hitung > t tabel atau 2,314 > 2,005 dengan nilai signifikan 0,025 < 0,05 maka H0
ditolak dan Ha diterima. (5) Variabel Inflasi, BI7DRR, CAR dan BOPO secara
simultan berpengaruh dan signifikan terhadap pembiayaan bermasalah (NPF).
Hal ini didasarkan pada hasil Fhitung > Ftabel atau 39,974 > 2,772 dengan nilai Sig.
0,000 < 0,05 H0 ditolak dan Ha diterima.