Abstract:
Proses pembubutan adalah proses penyayatan menggunakan pahat yang
mengakibatkan suhu panas pada permukaan benda kerja. Pada proses pembubutan,
hasil kekasaran dari pembubutan sangat berpengaruh. Kekasaran permukaan yang
dihasilkan pada saat proses pembubutan disebabkan oleh gesekan, keausan, dan
pemotongan. Minyak nabati adalah bahan yang sangat baik untuk diaplikasikan pada
proses permesinan karena sifat dari bahan tersebut ramah lingkungan, tidak beracun,
dan mudah terurai (bio-degradable). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh cairan pendingin (coolant) minyak kelapa terhadap keausan pahat dan
kekasaran permukaan hasil proses pembubutan baja AISI 1045. Metode yang
dilakukan dalam pengumpulan data menggunakan mesin bubut, surface roughness test
dan mikroskop digital. Hasil dari pembubutan menggunakan coolant minyak kelapa
menunjukkan keunggulan nilai kekasaran permukaan yang lebih rendah dibandingkan
dengan tanpa menggunakan coolant. Begitu juga dengan keausan pahat menggunakan
coolant minyak kelapa mengalami keausan relatif rendah dibandingan tanpa
menggunakan coolant, dikarenakan minyak kelapa mampu melumasi area bidang
kontak antara mata pahat dengan baja dan mampu menghilangkan geram pada area
bidang kontak yang menyebabkan keausan pahat akan mengecil sehingga nilai
kekasaran permukaan cenderung lebih rendah. Semakin tinggi putaran spindle pada
pembubutan baja AISI 1045 maka semakin rendah nilai kekasaran permukaan dan
keausan pahat. Coolant minyak kelapa sangat baik pada proses pembubutan baja AISI
1045 dapat menghasilkan nilai kekasaran permukaan dan keausan pahat yang lebih
rendah dibandingkan dengan tidak menggunakan coolant minyak kelapa.