Abstract:
Proses pemesinan merupakan proses lanjutan dalam pembentukan benda kerja
atau mungkin juga merupakan proses akhir setelah pembentukan logam. Prinsip
dasarnya dapat didefinisikan sebagai proses pemesinan permukaan luar benda
silindris atau bubut rata : dengan benda kerja yang berputar, dengan satu pahat
bermata potong tunggal (with a single-point cutting tool). Nanofluid adalah cairan
di mana Nanopartikel ditambahkan dalam cairan basis beberapa nanopartikel
oksida yang umum adalah Tembaga Oksida (CuO). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh cairan pendingin (coolant) dromus + CuO terhadap keausan
pahat dan kekasaran permukaan hasil proses pembubutan baja AISI 1045. Metode
yang dilakukan dalam pengumpulan data menggunakan mesin bubut, surface
roughness tester, dan mikroskop digital. Hasil pembubutan menggunakan coolant
dromus + CuO menunjukkan keunggulan nilai kekasaran permukaan
dibandingkan dengan tanpa menggunakan coolant. Begitu juga dengan keausan
pahat menggunakan coolant dromus + CuO mengalami keausan lebih rendah
dibandingkan tanpa menggunakan coolant. Dikarenakan Dromus + CuO mampu
melumasi area bidang kontak antara mata pahat dengan baja dan mampu
menghilangkan geram pada area bidang kontak yang menyebabkan keausan mata
pahat akan mengecil sehingga nilai kekasaran permukaan cenderung lebih rendah.
Semakin tinggi kecepatan putaran spindle pada proses pembubutan baja AISI
1045 maka semakin rendah nilai kekasaran permukaan dan keausan pahat. Cairan
pendingin Dromus + CuO sangat baik digunakan pada proses pembubutan baja
AISI dengan pahat karbida yang menghasilkan nilai kekasaran permukaan dan
keausan pahat yang lebih rendah dibandingkan dengan tidak menggunakan cairan
pendingin Dromus + CuO.