Abstract:
Batu bata merupakan material utama dalam pembuatan suatu bangunan,pemilihan
material tersebut banyak difaktori oleh harganya relatif murah, lebih kokoh, dan
banyak tersedia dipasaran Produksi. Daerah Batu Delapan Kecamatan Pagar
Merbau Kabupaten Deli Serdang adalah salah satu daerah produsen batu bata di
Sumatera Utara. Profesi masyarakat pada daerah tersebut rata-rata adalah
pengrajin batu-bata, sehingga Proses pembuatan batu bata di daerah tersebut
masih banyak dilakukan secara manual. Disisi lain adanya pertimbangan
ekonomis seperti tingginya harga mesin otomasi atau juga situasi praktis yang
hanya memerlukan peralatan sederhana. Sebagai konsekuensinya adalah proses
produksi dilakukan secara manual di berbagai proses kerja. Manual Material
Handling (MMH) atau pemindahan material secara manual membutuhkan energi
yang cukup besar. Tetapi pemindahan bahan secara manual apabila tidak
dilakukan secara ergonomis akan menimbulkan kecelakaan dalam produksi. Maka
dari itu analisis postur kerja dengan menggunakan metode RULA (Rapid Upper
Limb Assessment) pada software CATIA dan NBM (Nordic body Maps)betujuan
mengetahui pembebanan tubuh tertinggi pada tubuh pengrajin batu bata, dan
potensi terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs). Di dapat final score 7 pada
proses mencangkul, mendorong gerobang, dan menyusun batu bata dengan terus
menerus dengan 7 jam kerja pada analisis RULA (Rapid Upper Limb Assessment)
pada software CATIA. Sedangkan hasil quisoner NBM (Nordic body Maps)
langsung kepada para pengrajin mendapatkan score 3 dimana pada score 7 pada
analis RULA dan 3 pada quisoner NBM Maka perlunya perbaikan postur kerja
dan alat bantu untuk mengurangi beban kerja dan mengurangi resiko terjadinya
Musculoskeletal Disorders (MSDs).