Abstract:
Pendahuluan : Pada luka operasi bisa mengalami suatu dehisensi atau terjadinya
infeksi. Kejadian ini berkisar 0,21% sampai 24,6% pada dehisensi luka. Word
Health Organization (WHO) melaporkan kejadian Infeksi Luka Operasi (ILO)
banyak terjadi pada negara berkembang dengan insidensi sebanyak 11,8 kejadian
dari 100 prosedur operasi. Prevalensi ILO di Indonesia diperkirakan sekitar 2,3-
18,3% dan merupakan infeksi nosocomial yang paling umum terjadi, kejadiannya
sebesar 38% dari Healthcare-associated infections (HAIs). Pada operasi seksio
sesarea yang dilakukan berulang akan menimbulkan bekas luka lain yang semakin
melemah pada segmen bawah rahim sehingga meningkatkan faktor risiko
terjadinya dehisensi. Sehingga dari kejadian dehisensi tersebut, saya tertarik untuk
meneliti mengenai faktor yang dapat mempengaruhi penyembuhan luka. Tujuan :
Untuk mengetahui hubungan karakteristik maternal terhadap penyembuhan luka
operasi pada pasien post seksio sesarea. Metode : Penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, sampel penelitian ini adalah seluruh
rekam medis di RS Bhayangkara TK II Medan pada bulan Mei 2021-2022. Hasil :
Hasil penelitian didapatkan tidak terdapat hubungan signifikan antara usia, kadar
Hb, riwayat operasi seksio sesarea dengan penyembuhan luka operasi pada pasien
post seksio sesarea dan terdapat hubungan yang signifikan antara waktu tindakan
medik operatif dengan penyembuhan luka operasi pada pasien post seksio sesarea.
Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan karakteristik maternal terhadap
penyembuhan luka operasi pada pasien post seksio sesarea.