Abstract:
Pendahuluan: Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ditularkan melalui
gigitan nyamuk dari genus Aedes, terutama Aedes aegypti atau Aedes albopictus dapat
muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang seluruh kelompok umur. Dalam upaya
mengendalikan populasi nyamuk vektor DBD, pemerintah dan masyarakat pada
umumnya lebih memilih penggunaan insektisida. Penggunaan jenis insektisida dan
kandungan aktifnya di berbagai tempat berbeda satu sama lain. Tujuan: Mengetahui
hubungan antara kandungan bahan aktif insektisida yang digunakan masyarakat dengan
kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Morawa. Metode: Metode yang
digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Pada
penelitian ini subjek penelitian akan di observasi sekali saja dengan membagikan
kuesioner secara langsung ke rumah yang ada di Tanjung Morawa. Hasil: Dari 100 rumah
yang diobservasi, mayoritas menggunakan insektisida jenis aerosol sebanyak 53%, 42%
bakar dan 5% menggunakan elektrik. Kandungan aktif dari insektisida yang digunakan
di 100 rumah tangga adalah dimeflutrin (43%), praletrin (28%), dan sipermetrin (29%).
Terdapat hubungan antara kandungan aktif insektisida dengan kejadian DBD di wilayah
kerja Puskesmas Tanjung Morawa. Kesimpulan: Terdapat hubungan lemah antara
kandungan aktif insektisida dengan kejadian DBD di wilayah kerja puskesmas Tanjung
Morawa.