Abstract:
Pendahuluan: Otitis eksterna adalah salah satu penyakit yang cukup sering
ditemukan pada praktik klinis. Mayoritas kasus otitis eksterna terjadi selama musim
panas dan pada daerah beriklim tropis. Kebiasaan sering mengorek telinga, adanya
impaksi serumen, serta penyakit kulit seperti psoriasis juga menjadi salah satu
faktor pemicu terjadinya otitis eksterna. Salah satu etiologi dari otitis eksterna
adalah infeksi bakteri. Beberapa penelitian sebelumnya melaporkan bahwa terdapat
beberapa spesies yang dapat menyebabkan penyakit ini, akan tetapi, pola kuman
dan sebaran uji sensitivitas antibiotiknya bervariasi di tiap lokasi penelitian. Oleh
karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini dan menjadikannya
penting untuk dilakukan.Tujuan: Mengetahui distribusi pola kuman serta uji
sensitivitas antibiotik pada penderita otitis eksterna di Rumah Sakit Bhayangkara
TK II Medan dan Rumah Sakit Umum Mitra Medika Bandar Klippa. Metode:
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional.
Sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 20 subjek. Data pada
penelitian ini merupakan data primer yang didapat dari swab sekret telinga luar
penderita otitis eksterna. Hasil: Dari 20 subjek didapatkan distribusi kelompok usia
terbanyak adalah 21-30 tahun (30.0%), jenis kelamin terbanyak adalah perempuan
(60.0%), jenis otitis eksterna terbanyak adalah otitis eksterna difusa (100.0%),
kuman terbanyak adalah Staphylococcus aureus (55.0%) dan antibiotik yang paling
sensitif adalah Ciprofloxacin (50.0%). Kesimpulan: Kuman terbanyak yang
menyebabkan otitis eksterna adalah Staphylococcus aureus dan Ciprofloxacin
merupakan antibiotik yang sensitif pada kasus otitis eksterna.