Abstract:
Pendahuluan: Sirkumsisi merupakan operasi bedah minor yang akan
melakukan pemotongan preputium dan bertujuan untuk terhindar dari infeksi
juga merupakan praktik keagamaan terutama pada agama Islam. Ada banyak
metode sirkumsisi salah satunya adalah metode smart Clamp dan dorsumsisi,
berbeda metode yang dilakukan, berbeda pula hasilnya. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui proses penyembuhan luka pasca sirkumsisi dengan
membandingkan kedua metode tersebut. Metode: Penelitian ini menggunakan
jenis penelitian analitik observasional dengan desain case control. Penelitian ini
dilakukan dengan cara membandingkan dua kelompok yaitu kelompok anak
yang menjalani sirkumsisi menggunakan metode smart clamp dan kelompok
anak yang menggunakan metode dorsumsisi. Jumlah subjek yang diteliti adalah
60 anak dengan 30 anak pada kelompok smart clamp dan 30 anak lagi pada
kelompok dorsumsisi. Analisis data menggunakan uji normalitas Kolmogorov
Smirnov dan uji Mann Whitney sebagai uji pembanding. Hasil: Hasil uji
memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan proses penyembuhan luka pasca
sirkumsisi yang signifikan antara smart clamp dan dorsumsisi dimana terdapat
nilai signifikansi sebesar 0.000 (p<0,05) dan terdapat perbedaan mean rank
terhadap kedua metode tersebut dimana mean rank pada kelompok dorsumsisi
berjumlah 40,85 daripada kelompok smart clamp yang hanya 20,15.
Kesimpulan: Metode Smart Clamp memiliki proses penyembuhan yang lebih
cepat dibandingkan metode dorsumsisi.