Abstract:
Latar Belakang: Menurut data WHO (2010) penderita penyakit yang
berhubungan dengan kadar glukosa darah di dunia diperkirakan sebanyak
171.000.000 penduduk dunia. Khususnya pada negara berkembang seperti
Indonesia dengan jumlah angka penderita meningkat sekitar 85% pada usia diatas
25 tahun sedangkan di negara asia tenggara, angka kejadian sebanyak 4,5 juta
orang. Kadar glukosa darah dapat di periksa saat pasien sedang dalam kondisi
puasa atau bisa juga saat pasien datang untuk periksa. Minuman manis (sugar sweetened beverage) merupakan jenis minuman yang ditambahkan gula selama
proses produksi. Gula yang umumnya digunakan yaitu gula putih, gula merah,
gula jagung dan madu. Tujuan: Mengetahui hubungan antara obesitas dan
kebiasaan mengkonsumsi SugarSweetened Beverages terhadap kadar glukosa
darah puasa pada usia dewasa di puskesmas Tanjung Morawa. Metode:
Penelitian ini menggunakan rancangan case control di puskesmas tanjung
morawa. Hasil: Hasil uji Mann-Whitney memiliki nilai p=0,02 dimana nilai
p<0,05 sehingga terdapat hubungan antara obesitas terhadap kadar glukosa darah
puasa pada usia dewasa di puskesmas Tanjung Morawa. Hasil uji Kruskal Wallis
memiliki nilai p=0,01 dimana nilai p<0,05 sehingga terdapat hubungan antara
kebiasaan mengkonsumsi Sugar-Sweetened Beverages terhadap kadar glukosa
darah puasa pada usia dewasa di puskesmas Tanjung Morawa. Kesimpulan:
terdapat hubungan antara obesitas dan kebiasaan mengkonsumsi Sugar Sweetened
Beverages terhadap kadar glukosa darah puasa pada usia dewasa di puskemas
Tanjung Morawa.