Abstract:
Latar Belakang : Toksoplasmosis merupakan penyakit yang disebabkan
oleh Toxoplasma gondii. Transmisi Toxoplasma gondii dapat terjadi melalui dua
cara yaitu transmisi vertikal dan horizontal. Transmisi vertikal terjadi ketika
takizoit masuk melalui plasenta selama kehamilan, sedangkan transmisi horizontal
terjadi akibat salah satunya dengan termakan ookista yang berasal dari feses
kucing yang terinfeksi Toxoplasma gondii. Kebiasaan memelihara kucing
merupakan salah satu faktor risiko toksoplasmosis pada manusia. Oleh karena itu
perlu dilakukan upaya preventif pemelihara kucing terhadap toksoplasmosis.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan upaya preventif pemelihara kucing
terhadap toksoplasmosis dengan keberadaan Toxoplasma gondii pada kucing
peliharaan di Kecamatan Medan Kota. Metode: Jenis penelitian ini adalah analitik
observasional dengan pendekatan laboratorik dan desain cross sectional.
Pengambilan data upaya preventif toksoplasmosis dilakukan dengan pemberian
kuesioner kepada pemelihara kucing dan pemeriksan feses kucing peliharaan
dilakukan di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan
metode apung dan sedimentasi. Data dianalisis dengan menggunakan analisis
univariat dan analisis bivariat dengan uji Chi square. Hasil : Didapatkan
pemelihara kucing yang melakukan upaya preventif yang tergolong dalam
kategori baik-cukup sebanyak 52 sampel (52%) hasilnya tidak dijumpai ookista
Toxoplasma gondii pada feses kucing peliharaannya sedangkan pemelihara kucing
yang melakukan upaya preventif tergolong kurang sebanyak 48 sampel (48%)
diantaranya dijumpai sebanyak 11 sampel (11%) terdapat ookista Toxoplasma
gondii pada feses kucing peliharaannya. Kesimpulan : Pemelihara kucing yang
melakukan upaya preventif tergolong kurang sebanyak 11 sampel (11%)
didapatkan ookista Toxoplasma gondii pada feses kucing peliharaannya.